200949
Foto sebuah keluarga Belanda di Bandung.
Fotografi: Hjalmar Bodom, 1930-an.
Foto ini sekarang menjadi koleksi National Gallery of Australia.

200951
Foto dua orang anak Belanda di Bandung.
Fotografi: Hjalmar Bodom, 1930-an.
Foto ini sekarang menjadi koleksi National Gallery of Australia.

200950
Foto seorang perempuan Belanda di Bandung.
Fotografi: Hjalmar Bodom, 1930-an.
Foto ini sekarang menjadi koleksi National Gallery of Australia.

Sepertinya apa yang akan saya ceritakan di bawah ini lebih merupakan cerita tentang pentingnya dokumentasi dan arsip. Ini cerita tentang bagaimana arsip-arsip lama di banyak tempat bisa digunakan untuk merangkai riwayat ringkas seorang fotografer dari Inggris yang kebetulan pernah berkiprah di Bandung antara tahun 1920-1936.

Hjalmar Bodom
Foto-foto yang saya pajang di atas ini tersimpan dengan baik di National Gallery of Australia, Canberra (http://artsearch.nga.gov.au/Search.cfm?CREIRN=36710&ORDER_SELECT=1&VIEW_SELECT=4). Foto tersebut dibuat di Bandung oleh seorang fotografer dari Inggris kelahiran Norwegia tahun 1866, Hjalmar Bodom. Nama Bodom rasanya tidak terlalu populer bila membicarakan masa lalu kota yang sempat berjuluk Parijs van Java ini. Berikut ini sedikit informasi tentang Hjalmar Bodom yang pernah menjadi seorang Bandoenger selama lebih dari 15 tahun. Lama waktu ini paling tidak terhitung sejak kedatangannya di Bandung pada tahun 1920 dan hingga namanya yang masih tercatat dalam buku telefon Bandoeng Telefoongids 1936.

Hjalmar Axel Bodom tercatat pernah tinggal di wilayah Kent, Inggris. Pada akhir tahun 1890-an ia menikah dengan Clara Alice Elizabeth Forster, perempuan kelahiran Sheppey, Sheerness, Kent. Perempuan yang dinikahinya ini adalah putri pasangan Susan Elizabeth Kimber (lahir di Sheppey, 1841) dan Archibald Thomas Victor Forster (Gravesend, Kent, 1841), seorang insinyur di Royal Navy, Inggris.

Bodom & Hawley, Bexhill
Setelah menikah, pasangan Bodom dan Clara tinggal di Turnpike Wells dan mendapatkan keturunan seorang putri yang diberi nama Marguerite (Greta) Catherine Bodom pada tahun 1899. Dalam daftar sensus tahun 1901, Bodom tercatat sebagai seorang seniman fotografi berusia 35 tahun. Dokumentasi Direktori Jalan tahun 1903 mencatat Hjalmar Bodom tinggal di Pembury Road 30, pada tahun yang sama Bodom pindah ke Bexhill0on-Sea di Sussex. Di tempat barunya ini Bodom bekerja sama dengan seorang fotografer lain bernama Hawley. Kedua fotografer ini mendirikan sebuah studio fotografi, Bodom & Hawley, di Wilton Court 3, Bexhill.

BexhillBodomMabel1904
Foto Mabel Mewett yang dibuat oleh studio foto Bodom & Hawley di Wilton Court 3 (1904).
Mabel Mary Mewett adalah putri bungsu pasangan Mary dan Albion Mewett, seorang pegawai taman hiburan di Ashburnham. Mabel dilahirkan di Ashburnham tahun 1900.

Masih pada tahun 1903 itu, nama Bodom tercatat lagi dalam sebuah Direktori Jalan dengan keterangan alamat di Wickham Avenue 11, Bexhill. Tampaknya kerja sama Bodom dan Hawley berakhir pada tahun 1904 karena berdasarkan katalog Kelly’s Directory of Sussex tahun 1905 sudah tidak ada lagi nama studio foto atas nama pasangan ini.

Berikutnya, arsip didapatkan dari seorang bernama Martin Dragt yang tinggal di Zeewolde, Belanda. Informasi yang didapatkan dari Martin menyebutkan bahwa setelah 1904, Hjalmar Bodom melanjutkan karir fotografinya di Asia Tenggara dengan bekerja untuk perusahaan fotografi Wilson & Co yang memberinya tugas mengelola sebuah studio di Singapura.

Hjalmar Bodom di Singapura
Perusahaan Wilson & Co memang cukup terkemuka di kawasan Semenanjung Malaysia dan memiliki sejumlah toko di Singapura atas nama mereka dan memproduksi ratusan foto pemandangan Singapura dan Malaysia yang mereka pasarkan dalam bentuk kartu pos. Wilson & Co baru saja mendirikan sebuah studio foto di Barrack Road, menyusul sebuah studio yang sudah mereka buka beberapa waktu sebelumnya di Straits Settlements. Tak lama, Wilson & Co juga mengambil alih studio milik G. R. Lambert & Co di Orchard Road 17b.

BexhillBodomSingaporeHotel
Grand Hotel de l’Europe di Singapore’s Esplanade tempat Hjalmar Bodom mengelola toko dan studio foto milik perusahaan Wilson & Co sampai antara 1905-1908.

Hjalmar Bodom mengelola sebuah studio foto dan toko yang beroperasi di dalam Hotel de l’Europe, di Singapore’s Esplanade. Awalnya Bodom diminta untuk bekerja tujuh hari dalam seminggu, namun setelah berjalan empat bulan, Bodom mengambil libur pada hari Minggu. Rupanya hal ini membuat salah satu pemilik Wilson & Co, George Michael, merasa kesal. Alasannya, dengan libur pada hari Minggu itu studio foto miliknya kehilangan banyak pelanggan dan berpaling ke studio-studio lain yang tetap buka.

Hubungan Bodom dengan Wilson & Co memburuk karena saling menyalahkan. Bodom sendiri merasa perusahaannya masih menunggak hutang dan komisi serta belum mengganti ongkos yang dikeluarkannya untuk perjalanan dari Inggris ke Singapura. Setelah empat tahun bekerja, Bodom keluar dari Wilson & Co dan pindah ke Penang, Malaysia, tempat ia mendirikan sebuah studio foto atas namanya sendiri. Bodom mengajukan tuntutan ganti rugi kepada perusahaan Wilson & Co sebesar $946.13 untuk gaji, komisi, dan ongkos perjalanan yang tidak dibayarkan oleh perusahaan itu. Rupanya tuntutan ini tidak berhasil. Dalam berita The Straits Times bertanggal 11 Maret 1909 tertulis berita dengan judul “Failure of Claim Against Owner of Wilson & Co.” Berita tersebut juga mengutip pernyataan hakim Sercombe Smith bahwa Bodom tidak berhasil dalam semua tuntutannya.

BexhillBodomWilson&Co1909
Berita koran The Strait Times, 11 Maret 1909, tentang kegagalan tuntutan Hjalmar Bodom.

Hjalmar Bodom di Penang, Malaysia
Tahun 1908 Hjalmar Bodom membuka studionya sendiri di Penang, sebuah pulau kecil yang terkenal di sebelah barat laut Malaysia. Lokasi studio ini tercatat berada di Northam House, Northam Road 15, Penang. Selain bekerja di dalam studio, Bodom juga melayani keperluan pemotretan berkelompok di luar studio. Salah satu kegiatannya disinggung dalam sebuah artikel di Singapore Free Press bertanggal 24 Desember 1913 yang berisi liputan pesta Natal kanak-kanak yang diselenggarakan di rumah Robert Young di England House, Penang. Anak-anak diundang hadir mengenakan pakaian terbaiknya dan saat tiba di lokasi diatur secara berkelompok untuk diambil fotonya oleh Hjalmar Bodom. Sama seperti fotografer-fotografer Eropa lainnya saat itu, Hjalmar Bodom juga membuat banyak foto pemandangan, sebagian karyanya diterbitkan dalam satu seri kartu pos dengan judul “Views of Penang Island Straits Settlements.”

BexhillBodomPenangNorthamRd
Pemandangan Northam Road, Penang, tempat Bodom membuka studio fotonya.
Kartu pos yang menggunakan foto-foto karya Bodom pada periode ini menjadi buruan kolektor dan dihargai cukup tinggi.

BexhillBodomPenangWedPic002
Foto pernikahan dari sebuah keluarga yang dibuat oleh studio Hjalmar Bodom di Penang pada tahun 1912.
Foto ini koleksi milik Martin Dragt.

BexhillBodomPenangAdvert
Hjalmar Bodom membuat sebuah iklan dalam koran The Strait Times pada tanggal 26 September 1918,
isinya mencari seorang pencetak foto untuk dipekerjakan di studio miliknya di Penang.

Hjalmar Bodom di Bandoeng, Java
Tahun 1920 Hjalmar Bodom meninggalkan Penang menuju sebuah kota kecil di tengah pergunungan di bagian barat Pulau Jawa, Bandung. Di kota yang sejuk ini Bodom mendirikan sebuah studio foto dan pada tanggal 9 Oktober 1920 sudah muncul sebuah iklan dalam koran The Sydney Morning Herald yang isinya mencari seorang pencetak foto berkualifikasi tinggi dengan tawaran gaji sebesar 250 gulden per bulan.

Isi Lengkap iklan tersebut:
The Sydney Morning Herald:
Bodom Java Ads

Bodom tinggal dan berkarya di Bandung paling tidak selama 16 tahun antara 1920-1936. Pada tahun 1936 namanya masih tercatat dalam buku Panduan Nomor Telepon Bandung dengan alamat studio di Naripanweg (sekarang Jl. Naripan) nomor 3. Hjalmar Bodom hadir di Bandung pada saat pembangunan sedang giat-giatnya di kota ini. Beberapa karya foto yang dibuat oleh studionya di Bandung adalah yang terpajang pada pembukaan tulisan ini.

Bandung adalah kota berhawa dingin yang dikelilingi pergunungan dengan hamparan kebun-kebun teh yang luas ini merupakan incaran orang-orang Eropa kaya sebagai tempat tinggal atau sekadar berlibur di akhir pekan. Hotel, restoran, kafe, bioskop, dan pertokoan muncul di mana-mana. Pada masa ini Bandung dikenal sebagai Paris-nya Tanah Jawa. Semestinya ada banyak dokumentasi tentang kiprah Hjalmar Bodom yang masih tercecer di sini. Tapi nyatanya, nama ini tidak terlalu terdengar di Bandung. Mungkinkah ada sebab lain?

Pada tahun 1935 Hjalmar Bodom memasang sebuah iklan lain di Straits Times:
BexhillBodomRetiresJava

Iklan dalam koran The Straits Times bertanggal 14 Maret 1935 ini mengumumkan penjualan studio foto milik Hjalmar Bodom di Naripanweg 3, Bandoeng. Dalam iklan itu dituliskan bahwa studio foto milik H. Bodom ini sudah cukup lama mapan dan populer. Disertakan juga keterangan keinginan sang pemilik untuk pensiun. Pada tahun 1935 itu usia Hjalmar Bodom memang sudah mencapai 70 tahun

BexhillBodomJavaPic001
Sebuah kartu pos bergambar sado di depan studio foto milik Hjalmar Bodom di Naripanweg 3.
Foto dibuat pada sekitar tahun 1930.

BexhillBodomShop
Foto Wickham Avenue 11, Bexhill-on-Sea yang dibuat tahun 2008.
Di sini Hjalmar Bodom pernah membuka sebuah studio fotografi sekitar tahun 1904.
Sekarang tempat ini diisi oleh sebuah kafe dengan nama Box Tree.

 

Catatan
Penerjemahan, penggubahan, dan pemuatan artikel ini di sini sudah mendapatkan izin dari pengelola dan pemilik situs tentang sejarah fotografi di Sussex, Inggris, Mr. David Simkin.
Courtesy of David Simkin, Sussex PhotoHistory
http://www.photohistory-sussex.co.uk/ )
For original article, see:
http://photohistory-sussex.co.uk/BexhillPhotgrsBA.htm

Advertisement