Hari ini saya mengantarkan beberapa orang yang ingin menengok nisan Letnan Tionghoa pertama di Bandung yang beberapa hari lalu saya unggah di sini. Tidak banyak informasi baru yang saya dapatkan.
Di jalan pulang, saya mampir ke mata air Ci Guriang di sebelah utara Jl. Kebon Kawung. Bila nisan Letnan Tionghoa sudah menjadi bagian sebuah tembok rumah, maka di sini ada tiga nisan tua dari zaman Hindia Belanda yang terbengkalai. Ketiga nisan ini dipakai untuk pijakan dan papan cucian oleh warga sekitar mata air ini.
Dari ketiga batu nisan seukuran pintu rumah itu, dua di antaranya sudah terbelah dan tidak ada bekas jejak tulisan apapun di atasnya. Tapi, satu nisan masih memiliki inskripsi lengkap. Bentuk keseluruhan tulisan sangat sederhana, tidak ada ukiran-ukiran tambahan atau hiasan apapun. Continue reading “Papan Cuci Elisabeth Adriana Hinse-Rieman”
Recent Comments