Banner 1

Pada bagian Pendahuluan dalam buku Peninggalan Tradisi Megalitik di Daerah Cianjur, Jawa Barat {1}, susunan Haris Sukendar, tertulis seperti ini:
“Penemuan kembali bangunan berundak oleh para petani Endi, Soma, dan Abidin di Gunung Padang yang dilaporkan kepada Kepala Seksi Kebudayaan Kabupaten Cianjur R. Adang Suwanda pada tahun 1979 telah menggugah para arkeolog untuk mengadakan penelitian. Bangunan ini telah dicatat oleh N.J. Krom pada tahun 1914, tetapi penelitian yang intensif belum pernah dilaksanakan. Pada tahun 1979 tim Puspan yang dipimpin oleh D.D. Bintarti mengadakan penelitian  di daerah tersebut. Selajutnya pada tahun 1980 diadakan pula penelitian ulang yang dipimpin oleh R.P. Soejono.

Dr. N.J. Krom dalam Rapporten Oudheidkundige Dienst tahun 1914 menyebutkan sebagai berikut: op dezen bergtop nabij Goenoeng Melati vier door trappen van ruwe steenen verbonden terrassen, ruw bevloerd en met scherpe opstaande zuilvormige andesict steenen versierd. Op elk terras een heuveltje (graf), met steenen omzet en bedekt en voorzien van twee spitse steenen. Rupanya setelah tahun 1914, yaitu setelah N.J. Krom menulis tentang bangunan berundak Gunung Padang ini, bangunan tersebut tertutup oleh hutan dan semak belukar, dan baru ditemukan kembali sesudah tahun 1979”.

Banner 2

Selanjutnya, catatan N.J. Krom tersebut sering ditulis ulang dengan tambahan status sebagai catatan pertama yang menyebutkan keberadaan situs megalitik Gunung Padang di daerah Cianjur. Yang agak lain, situs internet cianjurkab.go.id {2} menyebutkan bahwa N.J. Krom membuat laporan juga pada tahun 1949. Tentang hal ini saya tidak dapat menemukan keterangan dari sumber2 lainnya.

Yang ingin saya sampaikan di sini adalah temuan sebuah buku dalam koleksi perpustakaan pribadi (@KomunitasAleut) milik @sadnesssystem. Buku ini berjudul Oudheden van Java yang disusun oleh R.D.M. Verbeek {3} dan diterbitkan oleh Landsdrukkerij pada tahun 1891, atau 23 tahun sebelum laporan yang dibuat oleh N.J. Krom.

Verbeek 1891 Inab     Verbeek 1891 Inbb

Buku Oudheden van Java ini merupakan kumpulan catatan tentang artefak2 peninggalan kebudayaan Hindu di Java. Di sini telah disebutkan mengenai keberadaan Gunung Padang berdasarkan kunjungan dan laporan oleh De Corte pada tahun 1890.

Ini kutipan catatan dengan subjudul Goenoeng Padang:

38. Goenoeng Padang
District Peser, afdeeling Tjiandjoer, Blad K. XIII
Op den bergtop Goenoeng Padang, nabij Goenoeng Melati, eene opeenvolging van 4 terrassen, door trappen van ruwe steenen verbonden, met ruwe platte steenen bevloerd en met talrijke scherpe en zuilvormige rechtopstaande andesietsteenen versierd. Op ieder terras een heuveltje, waarschijnlijk een graf, met steenen omzet en bedekt, en van boven met 2 spitse steenen voorzien. In 1890 door den heer De Corte bezocht.

Terjemahan oleh rekan @sadnesssystem dengan memanfaatkan googletranslate dan sedikit saya sesuaikan adalah sebagai berikut: “Di puncak Gunung Padang, di dekat Gunung Melati, sebuah undakan yang terdiri dari 4 buah teras dihubungkan oleh jalan setapak berbahan batu kasar, batu datar yang diatur, lalu berhenti pada kolom andesit yang disusun berdiri. Pada gundukan teras mungkin terdapat sebuah kuburan yang ditutupi oleh batu2an dan di atasnya terdapat dua buah batu tajam. (Seperti yang dilaporkan) kunjungan De Corte pada tahun 1890.

Verbeek 1891-43

Melihat salinannya ternyata tidak jauh berbeda dengan yang ditulis dalam laporan N.J. Krom. Jadi kemungkinannya, N.J. Krom mencatat menggunakan bahan dari buku Verbeek ini namun tanpa menyebutkan sumber baik Verbeek maupun De Corte sehingga lama dikira bahwa penemuan pertama situs Gunung Padang adalah sesuai dengan catatan N.J. Krom, tahun 1914.

Verbeek-b

 Catatan dan bacaan :
{1} Proyek Penelitian Purbakala Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
{2} http://www.cianjurkab.go.id/Content_Nomor_Menu_52_6.html diakses 25 Mei 2013, 18.29
{3} Rogier Diederik Marius Verbeek (1845-1926) adalah juga orang pertama yang melakukan penelitian tentang Krakatau yang dimulainya tujuh minggu setelah ledakan yang gunung api yang mengguncang dunia itu pada 27 Agustus 1883. Hasil penelitiannya yang mendalam ini dibukukan dengan judul Krakatau (Government Printing Office, Batavia, 1886) dan masih menjadi acuan utama untuk penelitian2 Krakatau selanjutnya.
{4} Dr. R.D.M.Verbeek – Oudheden van Java; Lijst der Voornamste Overblijfselen uit den Hindoetijd op Java met Eene Oudheidkundige Kaart (Landsdrukkerij, Batavia, 1891).

Sampul Gunung Padang 1

Poster Geotrek Gunung Padang dari komunitas Geotrek Indonesia yang mengadakan diskusi
dengan tema aspek astronomi situs Gunung Padang pada bulan Juli, 2012 lalu.