
Hari ini melalui twitter saya bikin permainan mengumpulkan nama-nama tumbuhan yang dijadikan nama kawasan atau nama jalan di Kota Bandung.
Ya selain bentukan alam seperti bojong, ranca, leuwi, dll, ada banyak juga nama tumbuhan yang saat ini sangat populer sebagai nama tempat sehingga asal nama aslinya yang berupa tumbuhan sudah kurang dikenali lagi.
Sebagai pembuka dan pemancing, saya mengajukan nama2: Binong, Kopo, Biru, Bihbul, Kapayang, dan Kapundung, serta beberapa nama daerah dengan kebon seperti Kebon Kalapa atau Kebon Kawung.

Juga dijadikan nama sungai buatan pada masa Bupati Martanagara.
Sungai2 ini mengalir dan mengairi sejumlah taman di pusat kota.
Hasil interaksi kemudian menemukan cukup banyak nama, di antaranya: Jl. Kacapiring, Jl. Awibitung, Jl. Citamiang, Jl. Cikaso, Jl. Cimuncang, Jl. Cibeunying, Jl. Kembang Sapatu, Jl. Caringin, Jl. Cibaduyut, Jl. Cilimus, Jl. Cigadung.
Berikut ini saya catatkan sejumlah nama tumbuhan atau pepohonan yang dijadikan nama jalan atau nama tempat di Bandung. Mengingat banyaknya nama tumbuhan yang dipakai, tentu belum semua berhasil saya catatkan di sini. Lain waktu akan saya coba tambahkan dan rapikan catatan ini.
Untuk bagian awal adalah nama2 kebon seperti Kebon Kalapa, Kebon Pisang (sekitar Jl. Sunda), Kebon Kawung, Kebon Waru, Kebon Pisang, Kebon Jayanti (Kiaracondong), Kebon Karet, Kebon Jukut, Kebon Coklat (Pungkur), Kebon Sirih, Kebon Gedang, Kebon Manggu (sekitar Pajagalan), Kebon Salak (antara Jl. Sudirman dan Cibadak), Kebon Kopi, Kebon Sawo (timur Jl. Garuda), Kebon Sayur (timur Kebon Sawo), Kebon Tangkil, dan Kebon Jati.
Nama Jati cukup banyak digunakan sebagai nama daerah, di antaranya Cukangjati di Jl. Gatot Subroto, Babakan Jati di Gumuruh, Binong Jati di daerah Binong, Jl. Jati di Lengkong Besar, atau Sekejati, Jatihandap dan Mandalajati di utara Padasuka-Cicaheum dan Pasirjati di sebelah timurnya.
Di kawasan Stadion Siliwangi ada nama jalan Patrakomala atau dikenal juga dengan nama Kimerak. Patrakomala adalah nama bunga yang menjadi ikon Kota Bandung. Di sekitarnya bisa kita dapati nama2: Tongkeng, Ermawar, Srigading, Sumarsana, Gandapura, Dahlia, Anggrek, Culan, Soka, Kemuning, Pudak, dan Kacapiring.

Sedikit ke timur, ada kawasan dengan nama2 buah2an seperti: Mangga, Jeruk, Belimbing, Nangka, Rambutan, Dukuh, Sawo, Nanas, dan Tanjung. Saya belum pernah dengar nama buah Tanjung, tapi namanya hadir dalam kelompok nama jalan ini.

Gambar dan keterangan saya dapatkan dari @poisonipin.
Dari sini, ke utara, kita bisa menemukan nama2 seperti: Johar, Salam, Cendana, Suren, Kihiur, Pasang, Saninten, Rasamala, dan Beunying. Dari lokasi terakhir ini kita lanjutkan ke arah timur, dapat menemukan nama2 jalan: Cikaso, Cikamiri, Cisadea, Ciwaregu, Cicariang, Cihanjuang, Citamiang, Cisadea, Cisaga, Cicabe, Cipandan, Cimanjah, Cimendong, Cisokan, dan Ciloho. Di selatan kelompok ini ada nama daerah dengan nama tumbuhan, Kebon Waru.
Terus ke timur, kita dapati nama2 jalan dari jenis bambu seperti: Awibitung, Awigombong, Awitemen, Awibuluh, Awitali, Haurgunung, dan Haurbeuti. Kembali ke sebelah selatan, di kawasan Cikudapateuh, ada nama2 jalan berdasar nama kembang seperti: Centeh, Pacar, Gambir, Ergata, Ergulo, Tarate, Kembang Sepatu, dan Samoja.
Di antara Jl. Buahbatu dengan Jl. Talaga Bodas ada kelompok nama jalan dengan nama2 sayuran: Engkol, Jotang, Saladah, Bayem, Kangkung, Saledri, Eceng, Genjer, Tespong, Paria, Waluh, Bonteng, Katuk, Terong, dan Antanan.

Bunut dalam Cibunut di sekitar Vandeventer juga nama tumbuhan. Daunnya suka dipakai lalab. Tapi entah kenapa letaknya tidak mengelompok dengan nama sejenisnya. Di timurnya ada kawasan dan nama pasar yang terkenal juga berasal dari nama pohon, Kosambi. Juga ada nama Gempol di Jl. Tirtayasa. Ada juga nama semacam Gardu Jati, Kiara Condong, atau Pasir Kaliki.
Agak di selatannya ada nama daerah Haur Kuning (antara Lembong, Naripan, dan Asia Afrika. Ada juga Kelurahan Campaka di sebelah barat Maleber) dan Warung Muncang di barat Situ Aksan. Dekat Buahbatu ada nama Cikawao yang juga berasal dari nama tumbuhan. Kawao sejenis tumbuhan rambat yang getahnya sering dipakai sebagai campuran minuman lahang dengan fungsi sebagai pengawet (membuat tidak cepat basi). Di dekat Cikawao ada Jl. Sadakeling, juga nama tumbuhan.
@mooibandoeng – Rabu, 15 Mei 2013
Atlas van Indische Geneeskrachtige Planten – J. Kloppenburgh-Versteegh. NV Boekhandel en Drukkerij, 1933.
Ken Je Die Plant; Beknopte Plantenatlas voor Indonesië – Ir. CNA de Voogd. NV Uitgeverij W. Van Hoeve-‘sGravenhage, Bandung, 1950
May 15, 2013 at 4:34 pm
Wah langsung dilebetkeun kana blog….
Abdi ngiringan ah nyobian
May 15, 2013 at 4:57 pm
Tos lami henteu ngeblog, ieu nuju nyobian deui..