image

Entah apa arti kata Jaringao, yang jelas di Sukabumi Selatan ada nama tempat seperti itu, tak jauh dari hutan perburuan kuno yang disebut Cikepuh. Kawasan hutan buru ini juga populer bagi koloni Belanda yang tinggal di Batavia, bahkan sebagian Preangerplanters juga menjadikannya sebagai kawasan hutan buru favorit.

Syahdan pada masa pembukaan kawasan perkebunan di Deli, Sumatera Utara, banyak kuli kontrak dari Jawa Tengah yang dikirimkan untuk bekerja di sana. Kuli2 ini berangkat melalui pelabuhan Cilacap menyusuri laut selatan Pulau Jawa. Ternyata tidak semua kuli ini sampai tujuan ke Sumatera, sebagian ada yang terdampar di perairan Sukabumi Selatan, dan mendarat di Pelabuhan Ujunggenteng.

Rupanya mereka yang terdampar tidak sadar bahwa mereka tidak pernah tiba di tanah Sumatera. Mereka mendirikan kampung2 di sebelah selatan Sukabumi, di antaranya sebuah kampung bernama Jaringao. Di tempat baru ini mereka bekerja sebagai buruh2 perkebunan yang dirintis oleh para Preangerplanters.

Itulah cerita singkat kenapa di Sukabumi Selatan terdapat kampung2 yang warganya berbahasa Jawa.

___________

Catatan:
Baru  menemukan informasi, ternyata jaringao adalah nama tetumbuhan rempah liar yang biasa ditemukan di hutan dengan tanah lembap. Sekarang tumbuhan ini sering juga ditanam di pekarangan rumah, terutama di Malaysia, karena memiliki aroma wangi dan kandungan zat minyak yang bermanfaat untuk mengobati bengkak, bisul, encok, disentri, sampai gigi goyang. Di Indonesia ada banyak sebutan untuk tanaman ini, jerenge di Aceh, jer’ngao di Cirebon, deringo atau jahangu di Bali, jhariango di Jawa, jerango di Batak, jarangan di Minangkabau, dan jaringao atau daringo di Sunda.

Sumber info: CampakaKaromahCatatanMalamKhasiatHerba