Oleh @anggicau
Suryamah atau lebih dikenal sebagai Upit Sarimanah, adalah sinden yang terkenal di tahun 1950-an. Dia lahir di Sadang, Purwakarta, 16 April 1928. Bakat menyanyi Upit sudah terlihat usia 6 tahun. Upit mengorbit saat itu karena suaranya berhasil mengalun di radio Hindia Belanda, NIROM. Sebelum kelak moyan sebagai pesinden, Upit lebih banyak memainkan musik berirama keroncong atau Hawaiian yang memang sedang menjadi trend pada saat itu.
Karir Upit terus menanjak ketika bergabung dalam rombongan orkes Hawaiian Lieve Java. Pada tahun 1950 namanya semakin terkenal setelah turut serta dalam rombongan Kliningan seni Sunda RRI Jakarta pimpinan R Toteng Djohari.
Salah satu puncaknya adalah ketika Upit manggung di gedung YPK Jalan Naripan pada malam tahun baru 1956. Sebetulnya yang datang mengisi acara saat itu adalah rombongan RRI Jakarta, namun yang paling ditunggu oleh warga Bandung sebetulnya adalah salah satu penyanyinya, Upit Sarimanah. Di YPK, Upit manggung bersama dalang Gandaatmaja dari Dayeuhkolot.
“Cikapundung..Cikapundung..Cikapundung.. walungan di Kota Bandung
Kota kembang kota midang kota pangbangbrang kabingung”.
Selain bermain dalam Kliningan Sunda, Upit juga bernyanyi dengan iringan band modern. Salah satu rekaman populernya adalah lagu “Kota Bandung” bersama Kosaman Djaja.
Bagi warga Bandung baheula, lagu ini bisa jadi pengobat rindu suasana yang nyaman tentram pada masa itu, dapat juga mengembalikan kenangan saat udara masih begitu segar, sungai Ci Kapundung masih sangat jernih, dan di mana-mana dapat bertemu mojang Bandung yang cantik molek.
“Cikapundung..Cikapundung..Cikapundung.. walungan di Kota Bandung
Kota kembang kota midang kota pangbangbrang kabingung”.
Popularitas Upit Sarimanah sampai juga ke buah pena Achdiat K. Mihardja yang sudah terkenal lewat novelnya, “Atheis”. Dalam cerpennya yang berjudul “Hamid”, Achdiat memakai nama Upit sebagai salah satu tokoh dalam cerita.
Selepas meninggalkan dunia sinden, Upit beralih menjadi mubaligah (pendakwah) hingga akhir hayatnya. Upit meninggal pada 11 Februari 1992 karena sakit. Nama Upit Sarimanah akan selalu dikenang oleh kalangan seniman lokal, terutama yang menggeluti dunia sinden dan kliningan seni Sunda.
Hatur nuhun Bu Upit, tos ngawanohkeun kota Bandung janten kota paragi ngabangbrangkeun kabingung.
Leave a Reply